Sebenarnya agak janggal juga produsen yang lebih dikenal dengan produk notebooknya menghadirkan sebuah kamera digital, namun Toshiba memang berkeinginan melengkapi konsumen notebook mereka dengan peranti pendukung mobilitas. Dengan alasan inilah mereka menciptakan produk-produk pelengkap yang disebutnya sebagai “must-have gadgets” seperti juga kamera Toshiba seri TDM-8360 beresolusi 8 megapixel ini. Inilah kamera kompak debutan Toshiba yang dimunculkan sebagai pelengkap gadget pengguna notebook.
Tidak ada hal istimewa yang mudah terlihat dari fisik kamera ini jika dibandingkan dengan produk sekelas. Satu-satunya yang membuat unik mungkin hanya bentuk tombol navigasi yang lebih mirip keypad pada ponsel. Sebenarnya layar LCD 3” pada kamera ini terasa lega dilihat, namun pencahayaan displainya tergolong terlalu kuat dan menyilaukan. Hal serupa terjadi pula pada hasil foto dengan blitz yang menghasilkan gambar dengan cahaya yang terlalu berlebih (over).Untuk menjadikan kamera ini terlihat canggih, Toshiba juga menerapkan teknologi khas fotografi digital seperti face detection (hingga 5 wajah sekaligus) untuk mendapatkan tekstur wajah yang alami, anti-shake untuk mencegah gambar buram akibat gerakan tangan, dan koreksi foto akibat efek mata merah. Namun di antara sederet fitur yang sudah jamak tersebut, terdapat fasilitas unik yang disebut smile snap yang memungkinkan kamera memotret secara otomatis saat sensornya menangkap ekspresi senyum dari wajah seseorang. Lucu bukan? Untuk mengaktifkan sistem ini Anda harus mengatur setting Scene Mode menjadi smile shot. Scene Mode pada kamera ini juga tergolong banyak (21 buah) dan lucunya ada beberapa pilihan yang tidak biasa seperti pembedaan mode Portrait untuk pria dan wanita serta mode percikan air (splash) dan aliran air (flow). Menarik juga mencoba beragam mode bidik yang tersedia tersebut.
Seperti juga kamera kompak lainnya, TDM-8360 menawarkan kemudahan bidik dengan hanya sedikit setting manual. Pengalaman kami membuktikan, hasil foto lebih bagus bila memanfaatkan mode scene yang ada karena untuk bidikan otomatis seringkali sensor kurang mampu menangkap cahaya dengan tepat. Menggunakan blitz mungkin menolong namun untuk bidikan jarak dekat blitz ini justru menghasilkan foto dengan cahaya yang terlalu kuat (over). Selain untuk gambar diam, kamera juga dapat membuat video hingga 30fps namun sekali lagi dengan reproduksi cahaya yang kurang akurat.
Sumber: InfoKomputer