Pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz TMA-21, dinamai dari astronot pertama Rusia Yuri Gagarin, membawa kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) astronot AS Ronald Garan dan kosmonot Rusia ALexandr Samokutyaev dan Andrey Borisenko meninggalkan jejak cahaya api, saat meluncur dari kosmodrom Baikonur, Selasa (5/4). (FOTO ANTARA/REUTERS/Shamil Zhumatov/)
Washington (ANTARA News) – SpaceX, Selasa, menyingkapkan Falcon Heavy, sebuah roket peluncur terkuat di dunia menurut CEO Elon Musk, yang pada 2012 akan melakukan peluncuran perdananya.
Roket peluncur tersebut didisain untuk mengorbitkan satelit atau wahana angkasa seberat lebih dari 53 metrik ton, sekitar dua kali lipat kapasitas peluncur Pesawat Ulang Alik atau Delta IV Heavy, demikian AFP melaporkan.
“Falcon Heavy akan membawa lebih banyak muatan ke orbit serta memiliki kecepatan lepas minimal dari gaya gravitasi lebih besar dibandingkan wahana manapun dalam sejarah, disamping roket bulan Saturn V yang dipensiunkan setelah program Apollo,” kata Musk di National Press Club.
“Ini membuka dunia baru baik untuk misi ruang angkasa pemerintah maupun komersial,” katanya.
Musk, orang Afrika Selatan yang banyak menghasilkan uang dari Internet, menciptakan Spacex pada 2002.
“Falcon Heavy akan tiba di kompleks peluncuran kami di Vandenberg, California, sebelum akhir tahun depan, dan diluncurkan segera setelah itu. Peluncuran pertama dari kompleks peluncuran kami di Cape Canaveral direncanakan akhir 2013 atau 2014,” katanya.
Tujuan Elon Musk pada tahun-tahun mendatang adalah mengangkut kargo dan astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional sesudah tiga pesawat ulang alik AS dipensiunkan Juni.
Sampai ada pengganti pesawat ulang alik, NASA semata-mata akan bergantung pada pesawat luar angkasa Soyuz Rusia untuk mengangkut astronot ke ISS.
SpaceX, kependekan dari Space Exploration Technologies Corporation, adalah salah satu dari dua perusahaan swasta yang dikontrak NASA untuk mengangkut kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. (ANT/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com