Sadly menjelaskan sistem aplikasi Sikbes menggunakan data suhu muka laut (SST) dan data kesuburan perairan (klorofil). Data itu berfungsi memberikan konfigurasi kisaran parameter yang memungkinkan pengguna dapat mengetahui letak kekayaan ribuan ikan di dalamnya.
Selain itu, beberapa teknologi seperti satelit Modis-Aqua juga digunakan sebagi alat pendukung memastikan wilayah yang subur ataupun tidak. Biasanya teknologi ini dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah ataupun pengusaha untuk mensejahterakan masyarakat.
“Teknologi Sikbes Ikan mampu memaksimalkan usaha nelayan saat mengadu nasib di laut,” kata Sadly.
Sadly yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam (PTISDA) menambahkan teknologi itu terbukti efektif saat diuji coba di daerah PArigi Moutong, Sulawesi Tengah. Ia bejanji BPPT akan terus berupaya mengembangkan teknologi perikanan dan kelautan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Rencananya, beberapa instansi pemerintah daerah serta kementerian terkait juga menyatakan ketertarikannya untuk memanfaatkan teknologi tersebut.(AYB)