TEL AVIV – Peminat sejarah dari seluruh dunia kini bisa menikmati Dead Sea Scroll atau Naskah Laut mati melalui internet. Dead Sea Scroll sendiri merupakan naskah mengenai sejarah keterkaitan Judas dengan ajaran Yesus Kristus.
“Kami hanya menginginkan agar publik tahu mengenai naskah sejarah ini. Sehingga dengan mudah mereka mendapatkannya di internet, dengan sekali klik saja,” terang irektur Jenderal Otoritas Benda Bersejarah Israel Shuka Dorfman, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/10).
Naskah Laut Mati sendiri difasilitasi oleh Pemerintah Israel bersama Google. Nantinya, terdiri atas 30 ribu bagian dari 900 manuskrip, Naskah Laut Mati diyakini sejarawan sebagai satu temuan arkeologi paling penting.
Aslinya, naskah ini terbuat dari kulit, kertas tebal atau papirus, dan tembaga, gulungan-gulungan ini mengungkap perkembangan Judaisme dan hubungannya dengan ajaran Kristus.
“Dead Sea Scroll merupakan penemuan yang sangat penting. Ini karena manuskrip Injil berbahasa Hebrew atau Israel, Apocryphal atau teks Kristiani yang tidak termasuk dalam kanonika, dan Sectarian,” tambah Dofman.
Israel dan Google akan membentuk Dead Sea Scroll dalam bentuk pencitrakan naskah-naskah itu dengan inframerah dan dikumpulkan dalam satu basis data. Kabarnya, proyek ini akan selesai dalam beberapa bulan mendatang saja.
(tyo)