Pertama melihatnya, kami langsung teringat Macbook Air. Ya, MSI X-Slim X340 ini memang memiliki banyak kesamaan desain dengan notebook tertipis Apple tersebut. Tengok saja pinggirannya yang melengkung untuk memperkuat kesan tipis dan menjadi salah satu ciri Air. Jika dihitung, MSI X-Slim memang sedikit lebih tebal dibanding Air (1,98 cm vs 1,94 cm), namun bobotnya lebih ringan (1,3 kg vs 1,48 kg). Pantas saja jika MSI menyebut X340 “lighter than air”.
Selain lebih ringan, notebook yang juga tersedia dalam warna hitam ini memiliki pilihan koneksi lebih lengkap dibanding Air. Di sisi kanan, Anda akan menemukan dua port USB dan audio, sementara di sisi kanan terdapat ethernet, HDMI, dan video out dalam bentuk D-Sub 15 pin. Namun seperti notebook tipis lainnya, X340 tidak memiliki perangkat optik dan Express Card.
Meski bentuknya begitu tipis, kualitas fisik notebook ini secara keseluruhan terbilang solid. Material magnesium-alloy yang menjadi bahan dasar casing terlihat cukup kuat untuk menghadapi benturan yang agak keras. Namun kami sarankan Anda berhati-hati dengan layarnya. Pasalnya ketika kami tekan sisi balik layar agak keras, terlihat lapisan LCD sedikit bergejolak. Ini adalah konsekuensi tipisnya sisi layar yang jika dihitung hanya memiliki tebal kurang dari 7 mm.Jika tipisnya sisi casing bisa kami maklumi, tidak demikian halnya dengan keyboard. Boleh dibilang, inilah kelemahan utama MSI X340. Masalahnya adalah, dudukan keyboard seperti kurang solid serta seperti bergoyang ketika digunakan untuk mengetik cepat. Suara yang dihasilkan juga cukup keras, sehingga sepertinya Anda akan kesulitan mengetik di tengah malam tanpa mengganggu tidur keluarga Anda.
Di luar masalah keyboard, penggunaan X-Slim X340 sebenarnya menyenangkan. Prosesor Intel CULV U3500 mampu tampil ‘dingin’ sehingga kami tidak merasa panas yang mengganggu di palmrest maupun area lainnya. Dinginnya prosesor bahkan dicapai dengan kipas yang terdengar senyap, menunjukkan kualitas Intel CULV sebagai prosesor yang dingin.
Performa prosesor ini pun cukup bagus, termasuk jika dibandingkan dengan HP Pavilion dv2. Namun untuk performa grafis 3D, HP dv2 tetaplah lebih baik. Sedangkan untuk durasi menggunakan baterai, notebook ini berhasil bertahan 1 jam 25 menit untuk memutar video berformat HD. Catatan waktu ini cukup bagus mengingat kapasitas baterainya yang cuma 2150 mAh.
Sumber: Info.Komputer