Dari pengguna internet tersebut, lebih dari dua pertiga berasal dari negara-negara berkembang. Namun, data menunjukkan bahwa koneksi di negara maju masih melebihi negara berkembang. Laporan menunjukkan pula bahwa 71 persen penduduk di negara-negara Barat akan terus online pada akhir 2010, dibandingkan dengan hanya 21 persen di negara-negara berkembang.
Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan dan produktivitas serta mendukung daya saing ekonomi jangka panjang. Namun, biaya koneksi internet tetap sangat tinggi, terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah.
Pada awal tahun ini, ITU mengungkapkan, Afrika Tengah adalah tempat yang paling mahal untuk mendapatkan koneksi tetap. Di sana, biaya hampir 40 kali pendapatan bulanan rata-rata. Sedangkan di Makao, Cina, biayanya sangat murah, hanya 0,3 persen dari pendapatan bulanan rata-rata.(ANS/BBC)