BERLIN – Perusahaan internet raksasa, Google, mengatakan bahwa lebih dari 244.000 orang Jerman telah meminta agar rumah-rumah mereka tidak nampak pada aplikasi Street View. Aplikasi tersebut direncanakan akan diluncurkan di Jerman bulan depan.
Google menyatakan bahwa penolakan tersebut berjumlah sekitar 3 persen dari total rumah di 20 kota besar di Inggris. Gambar-gambar dari rumah tersebut juga akan ditampilkan, sebagaimana bagian dari program pemetaan dari Street View. Demikian seperti yang dikutip dari Associated Press, Kamis (21/10/2010).
“Tingginya jumlah objek di Google Street View menunjukkan bahwa penduduk ingin bebas memutuskan data mana dari mereka yang ingin dipublikasikan di internet,” ujar Peter Schaar, head of data protection di Jerman.
Pihak berwenang di Jerman telah meminta Google agar mengijinkan para penduduknya bisa meminta kepada Google agar rumah mereka tidak ditampilkan di Street View dengan alasan bahwa menaruh gambar kediaman pribadi di internet itu melanggar privasi individu.
Street View sampai saat ini tersedia untuk 23 negara. Jerman adalah satu-satunya negara dimana penduduknya bisa meminta agar rumah mereka tidak ditampilkan, sebelum aplikasi tersebut diluncurkan.
Google menyatakan bahwa semua permintaan yang masuk akan diproses, tapi tidak menjamin kalau semua permintaan yang masuk dapat diproses semua. Contohnya ada beberapa alamat yang diberikan tidak lengkap penulisannya.
Nantinya Google juga akan menyediakan sebuah tool untuk semua orang yang berfungsi untuk ‘menghilangkan’ tampilan kediaman mereka di Google Street View. Tool tersebut akan tersedia bersamaan begitu Street View diluncurkan.
Sebelumnya Street View telah mendapat banyak protes di Jerman, Korea-Selatan, dan beberapa negara lain. Ini karena ketakutan orang-orang yang tak ingin privasinya terpublikasi di internet.
(srn)